Tuesday, December 3, 2013

AKUNTANSI SEDERHANA UNTUK UKM

Kebanyakan Usaha Kecil Menengah (UKM) tutup bukan karena tidak adanya pembukuan. Dalam benak mereka kadang bertanya “Kenapa kok sekarang modal saya habis?” , “Pelanggan makin banyak tapi kok ini untung apa rugi yah?”
Untuk usaha yang baru jalan, apalagi yang namanya usaha rintisan, segala sesuatunya di awal pasti dilakukan secara mandiri dari mulai produksi, pembukuan, marketing, dan lain-lain
Dalam proses pembukuan itulah kita memerlukan Akuntansi, fungsi sederhana dari akuntansi itu sendiri juga agar kita bisa:
1.       Apakah bisnis kita menguntungkan atau justru malah sebaliknya?
2.       Jika laporan keuangan kita bagus, kita pun akan lebih percaya diri untuk mengajukan pendanaan kepada investor atau bank (Bankable).

Banyak hal yang lebih luas lagi yang bisa kita dapatkan dari laporan keuangan, namun dalam konteks UKM kita sederhana kan saja biar tidak terlalu rumit.

Dalam akuntansi UKM, laporan keuangan yang dibutuhkan itu terdiri dari Neraca, Laba Rugi, dan Arus Kas.
1.       Neraca, berisikan nilai Aset, kewajiban dan Modal suatu usaha dalam suatu periode akuntansi.
2.       Laba Rugi, berisikan tentang aktivitas perusahaan berupa Penjualan, Harga Pokok Penjualan dan Biaya -biaya yang terjadi .
3.       Laporan arus kas, berisi informasi mengenai kas masuk dan keluar dalam periode akuntansi yang berjalan.
Contoh NERACA Salon Kiki
ASET
-Kas                                                45.000.000
-Perlengkapan                                5.000.000



Total Aset                                     50.000.000
KEWAJIBAN
-Hutang usaha                          10.000.0000

Modal
-Modal Kiki                                40.000.000

Total Kewajiban & Modal       50.000.000

Contoh Laporan Laba Rugi Salon Kiki
Pendapatan Usaha
Pendapatan Jasa                                                                                     2.000.000

Beban Operasi
Beban Gaji                                                                     750.000
Beban Sewa                                                               1.000.000
Total Beban Usaha                                                                                1.750.000
Laba Bersih                                                                                                 250.000

Nah, yang biasa sudah dilakukan teman-teman UKM adalah aliran keluar masuk kas atau Cash Flow.

Basis Pencatatan Akuntansi
1.       Basis Kas, pendapatan atau beban diakui setelah adanya kas keluar atau kas masuk , yang menganut basis ini dalam laporan keuangan adalah laporan arus kas.
2.       Basis Akrual, Pendapatan dan beban diakui tanpa memperhatikan uang masuk atau keluar, basis ini dianut oleh Neraca dan Laba rugi, contoh: Transaksi Penjualan Kredit.

Poin poin yang harus di pegang teguh oleh para pengusaha UKM, bahkan bukan hanya UKM tetapi Perusahaan besar juga.
·         Keuangan usaha harus terpisah dari keungan pribadi
·         Objektivitas pencatatan transaksi harus berdasar bukti contoh: kwitansi, tagihan dari pemasok, dan lain-lain.
·         Kegiatan yang dicatat diukur dengan uang.

Lalu selanjutnya kita masuk ke persamaan akuntansi, akan terlihat rumit jika kita tidak memahami logika sederhana ini:

Aset = Kewajiban + Modal

Aset adalah harta yang dimiliki perusahaan.
Kewajiban adalah dana yang berasal dari pihak ketiga
Modal adalah dana yang disetorkan oleh pemilik usaha

Siklus Akuntansi adalah:

Transaksi – Jurnal – Buku Besar – Laporan Keuangan

Setelah transaksi terjadi, segala dokumen telah disiapkan dan dikonversi menjadi Jurnal, lalu dari kumpulan jurnal tersebut jadilah Buku Besar dan akhirnya berakhir pada penyajian laporan keuangan.

Trik Menjurnal:
1.       Pahami Posisi “Nature of account” dari suatu akun. Contoh: kas,persediaan dalam neraca berada di sisi debet dan hutang dalam posisi kredit.
2.       Identifikasikan transaksi yang ada dalam usaha kita lalu modifikasi kan kode nomer akun sesuai dengan usahanya.
3.       Setiap jurnal selalu berpasangan jumlah antara debet dan kredit, keduanya harus balance.




Contoh PT X menjual barang dengan Nilai Rp 15.000.000 secara kredit, maka jurnalnya:
Piutang (D)                         15.000.000
                Penjualan (K)                           15.000.000
·         Piutang bertambah di debet, karena secara alaminya posisi piutang dalam neraca ada di debet.
·         Penjualan bertambah di kredit, karena secara alamiahnya posisi penjualan di Laporan Laba rugi berada di kredit.

Setelah terjadi banyak jurnal, lalu jadilah buku besar. Proses ini dari sekumpulan jurnal jika kita pakai Excel bisa dengan Data Short. Contoh Buku Besar:

Tgl
No Akun
Nama Akun
Keterangan
Debet
Kredit
Saldo



Saldo Awal


5.000.000
1jan
100
Kas
Bayar listrik

500.000
4.500.000
3jan
100
Kas
Bayar Gaji

1.000.000
3.500.000



Total Kas
-
1.500.000


Jika buku besar sudah siap, maka bisa disusun laporan keuangan berdasarkan format yang tadi saya berikan contoh di atas.

Secara sederhana itulah akuntansi, jadi pada intinya, apa yang harus dilakukan teman-teman UKM secara bertahap.
1.       Buatlah laporan masuk keluar kas dan Bank (sepertinya rata-rata sudah melakukannya)
2.       Buat jurnal dari transaksi-transaksi kas tersebut pisahkan transaksi penjualan, pembelian, penerimaan kas, pengeluaran kas, dan transaksi lain-lain.
3.       Pisahkan Jurnal menjadi dua kategori, mana yang berbasis akrual mana yang berbasis kas.
4.       Setelah jurnal siap, ikhtisarkan menjadi buku besar.
5.       Lalu sudah mulai bisa disusun laporan keungannya.


-ahmadbaihaqi-