Kebanyakan Usaha Kecil Menengah (UKM) tutup bukan karena
tidak adanya pembukuan. Dalam benak mereka kadang bertanya “Kenapa kok sekarang
modal saya habis?” , “Pelanggan makin banyak tapi kok ini untung apa rugi yah?”
Untuk usaha yang baru jalan, apalagi yang namanya usaha
rintisan, segala sesuatunya di awal pasti dilakukan secara mandiri dari mulai
produksi, pembukuan, marketing, dan lain-lain
Dalam proses pembukuan itulah kita memerlukan Akuntansi,
fungsi sederhana dari akuntansi itu sendiri juga agar kita bisa:
1.
Apakah bisnis kita menguntungkan atau justru
malah sebaliknya?
2.
Jika laporan keuangan kita bagus, kita pun akan
lebih percaya diri untuk mengajukan pendanaan kepada investor atau bank
(Bankable).
Banyak
hal yang lebih luas lagi yang bisa kita dapatkan dari laporan keuangan, namun
dalam konteks UKM kita sederhana kan saja biar tidak terlalu rumit.
Dalam
akuntansi UKM, laporan keuangan yang dibutuhkan itu terdiri dari Neraca, Laba
Rugi, dan Arus Kas.
1.
Neraca, berisikan nilai Aset, kewajiban dan
Modal suatu usaha dalam suatu periode akuntansi.
2.
Laba Rugi, berisikan tentang aktivitas
perusahaan berupa Penjualan, Harga Pokok Penjualan dan Biaya -biaya yang
terjadi .
3.
Laporan arus kas, berisi informasi mengenai kas
masuk dan keluar dalam periode akuntansi yang berjalan.
Contoh
NERACA Salon Kiki
ASET
-Kas
45.000.000
-Perlengkapan 5.000.000
Total Aset
50.000.000
|
KEWAJIBAN
-Hutang usaha 10.000.0000
Modal
-Modal Kiki 40.000.000
Total Kewajiban & Modal 50.000.000
|
Contoh Laporan Laba Rugi Salon Kiki
Pendapatan Usaha
Pendapatan Jasa 2.000.000
Beban Operasi
Beban Gaji
750.000
Beban Sewa
1.000.000
Total Beban Usaha
1.750.000
Laba Bersih
250.000
|
Nah,
yang biasa sudah dilakukan teman-teman UKM adalah aliran keluar masuk kas atau
Cash Flow.
Basis
Pencatatan Akuntansi
1.
Basis Kas, pendapatan atau beban diakui setelah
adanya kas keluar atau kas masuk , yang menganut basis ini dalam laporan
keuangan adalah laporan arus kas.
2.
Basis Akrual, Pendapatan dan beban diakui tanpa
memperhatikan uang masuk atau keluar, basis ini dianut oleh Neraca dan Laba
rugi, contoh: Transaksi Penjualan Kredit.
Poin poin yang harus di pegang teguh oleh para pengusaha
UKM, bahkan bukan hanya UKM tetapi Perusahaan besar juga.
·
Keuangan usaha harus terpisah dari keungan
pribadi
·
Objektivitas pencatatan transaksi harus berdasar
bukti contoh: kwitansi, tagihan dari pemasok, dan lain-lain.
·
Kegiatan yang dicatat diukur dengan uang.
Lalu selanjutnya kita masuk ke persamaan akuntansi, akan
terlihat rumit jika kita tidak memahami logika sederhana ini:
Aset = Kewajiban + Modal
Aset adalah harta yang dimiliki perusahaan.
Kewajiban adalah dana yang berasal dari pihak ketiga
Modal adalah dana yang disetorkan oleh pemilik usaha
Siklus Akuntansi adalah:
Transaksi – Jurnal – Buku Besar – Laporan Keuangan
Setelah transaksi terjadi, segala dokumen telah disiapkan
dan dikonversi menjadi Jurnal, lalu dari kumpulan jurnal tersebut jadilah Buku
Besar dan akhirnya berakhir pada penyajian laporan keuangan.
Trik Menjurnal:
1. Pahami
Posisi “Nature of account” dari suatu akun. Contoh: kas,persediaan dalam neraca
berada di sisi debet dan hutang dalam posisi kredit.
2. Identifikasikan
transaksi yang ada dalam usaha kita lalu modifikasi kan kode nomer akun sesuai
dengan usahanya.
3. Setiap
jurnal selalu berpasangan jumlah antara debet dan kredit, keduanya harus
balance.
Contoh PT X menjual barang dengan Nilai Rp 15.000.000
secara kredit, maka jurnalnya:
Piutang (D) 15.000.000
Penjualan
(K) 15.000.000
·
Piutang bertambah di debet, karena secara
alaminya posisi piutang dalam neraca ada di debet.
·
Penjualan bertambah di kredit, karena secara
alamiahnya posisi penjualan di Laporan Laba rugi berada di kredit.
Setelah terjadi banyak jurnal, lalu jadilah buku besar.
Proses ini dari sekumpulan jurnal jika kita pakai Excel bisa dengan Data Short.
Contoh Buku Besar:
Tgl
|
No Akun
|
Nama Akun
|
Keterangan
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
|
|
|
Saldo Awal
|
|
|
5.000.000
|
1jan
|
100
|
Kas
|
Bayar listrik
|
|
500.000
|
4.500.000
|
3jan
|
100
|
Kas
|
Bayar Gaji
|
|
1.000.000
|
3.500.000
|
|
|
|
Total Kas
|
-
|
1.500.000
|
|
Jika buku besar sudah siap, maka bisa disusun laporan
keuangan berdasarkan format yang tadi saya berikan contoh di atas.
Secara sederhana itulah akuntansi, jadi pada intinya, apa
yang harus dilakukan teman-teman UKM secara bertahap.
1. Buatlah
laporan masuk keluar kas dan Bank (sepertinya rata-rata sudah melakukannya)
2. Buat
jurnal dari transaksi-transaksi kas tersebut pisahkan transaksi penjualan,
pembelian, penerimaan kas, pengeluaran kas, dan transaksi lain-lain.
3. Pisahkan
Jurnal menjadi dua kategori, mana yang berbasis akrual mana yang berbasis kas.
4. Setelah
jurnal siap, ikhtisarkan menjadi buku besar.
5. Lalu
sudah mulai bisa disusun laporan keungannya.
-ahmadbaihaqi-
No comments:
Post a Comment